Sabtu, 21 Juni 2014

PROFIL MUCHSIN ALATAS


          Muchsin Alatas adalah seorang penyanyi lagu dangdut, lagu pop, pencipta lagu, dan aktor film Indonesia.

Namanya mulai populer saat berduet dengan Titiek Sandhora.

          Tahun 1972 Muchsin Alatas menikah dengan Titiek Sandhora yang juga merupakan penyanyi Indonesia. Mereka berdua sering duet dihampir semua albumnya, juga pada berbagai pentas musik tanah air.

Muchsin Alatas dan Titiek Sandhora dikaruniai tiga orang anak, yaitu: Bobby Sandhora, Beby, dan Bella, serta dianugerahi 3 orang cucu.

Diera tahun 1970-an duet lagu – lagu Muchsin Alatas Dan Titiek Sandhora sangat merajai pentas musik tanah air, sebut saja diantaranya: lagu Dunia Belum Kiamat, lagu Jangan Marah, lagu Halo Sayang, dan masih banyak hits lainnya.

          Dunia layar lebar juga dirambah Muchsin Alatas. Beberapa judul film yang pernah dibintanginya, seperti: Dunia Belum Kiamat (1971), Ali Topan Anak Jalanan (1977), Penasaran (1977), Kasih Sayang (1974), Permata Bunda (1974), serta beberapa judul film layar lebar lainnya.

Rabu, 18 Juni 2014

PROFIL / BIOGRAFI MUHAMMAD MASHABI


          Muhammad Mashabi atau populer dengan M. Mashabi, yang lahir dan besar di Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang (orang Betawi menyebutnya “Tenabang”) – Jakarta.

          Tak banyak informasi lengkap yang bisa didapatkan melalui internet tentang catatan lengkap kehidupan M. Mashabi. Umumnya ia dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu melayu. Karya – karyanya sangat populer ditanah air pada masa 1950-an dan 1960-an.

M. Mashabi merupakan salah satu pencipta lagu yang merubah lirik - lirik Lagu Melayu dari bentuk Musik Orkes Melayu Deli berupa pantun, menjadi lagu – lagu berisikan prosa. Demikian juga warna dari Musik Melayu tersebut diubah dengan tempo yang labih cepat dan tidak lagi menggunakan gong. Sehingga M. Mashabi dianggap juga sebagai salah satu perintis Musik Melayu Moderen atau lasimnya disebut Dangdut

Banyak lagu – lagu ciptaan M. Mashabi kembali dirilis ulang oleh para penyanyi dangdut masa kini dengan versi dan ciri khas masing – masing, diantaranya: lagu Kecewa, lagu Renungkanlah, lagu Hilang Tak Berkesan, lagu Harapan Hampa, lagu Keluhan Anak Tiri (soundtrack film berjudul Ratapan Anak Tiri).

          M. Mashabi wafat diusia muda, yang oleh beberapa sumber mengatakan ia wafat diusia berkisar 40-an tahun dan belum pernah berumah – tangga.












Minggu, 15 Juni 2014

PROFIL / BIOGRAFI MEGGY Z


          Meggy Zakaria atau popular dengan sebutan Meggy Z, adalah seorang penyanyi dan binatang film. Lahir pada tanggal 24 Agustus 1945 di Jakarta, dan wafat 21 Oktober 2009 di Jakarta.

Meggy Z menikah dengan Zainabun, dan mereka dikaruniai 2 orang anak serta 3 orang cucu.

          Mengawali karyanya di dunia musik dangdut pada tahun 1968. Lagu pertama ciptaannya yang masuk industri rekaman berjudul “Permohonan”, dilantunkan oleh Muchsin Alatas di tahun 1969.

Ia kemudian diajak bergabung bersama Orkes Melayu Chandra Lea oleh Husen Bawfie yang juga merupakan pimpinan grup orkes tersebut. Meggy Z dipercayakan mendendangkan lagu berjudul “Seraut Wajah”, diciptakan M. Fariz untuk sebuah rekaman. Namun sayangnya lagu tersebut kurang populer.

Tahun 1987 melalui Puspita Record dirilislah sebuah album dangdut berjudul “Sepuluh Pencipta”, yang didalamnya diisi oleh vokal beberapa orang penyanyi serta hasil karya dari beberapa pencipta lagu dangdut. Di album tersebut lagu berjudul “Sakit Hati” didendangkan oleh Meggy Z, berada pada urutan terakhir side B, ternyata justru lagu tersebut yang jadi terkenal. Menyusul lagu ciptaan lainnya dalam album ini yang didendangkan oleh Yusnia berjudul “Jeritan Kasih”, juga dilantunkan Mega Mustika berjudul “Hitam Bukan Putih”, ikut jadi terkenal.

Saat rekaman lagu berjudul “Lebih Baik Sakit Gigi” ciptaan Obbie Mesakh kemudian dinyanyikan sendiri oleh Meggy Z meledak dipasaran, akhirnya ia menjadi perhatian dan mulai dikenal masyarakat luas. Kaset dari lagu ini terjual sebanyak 300 keping, suatu prestasi yang fantastis dimasa itu.

Sejak Meggy Z berkecimpung di dunia musik dangdut tanah air mulai era tahun 1960-an hingga 1980-an, barulah setelah ia merekam dan menyanyikan lagu “Lebih Baik Sakit Gigi” tersebut, namanya menjadi populer. Otomatis hal ini membuat tarif Meggy Z untuk manggung, mencipta lagu, dan rekaman, naik berkali – kali lipat.

Beberapa lagu dangdut yang dinyanyikan Meggy Z kemudian menjadi hits ditanah air, antara lain: lagu Anggur Merah, lagu Gubuk Bambu, lagu Kabut November, lagu Senyum Membawa Luka, lagu Mandul, lagu Jatuh Bangun, lagu Berakhir Pula, lagu Mata Air Cinta, lagu Lebih Baik Sakit Gigi, lagu Permisi, dan lagu Benang Biru.

Tahun 1997, Meggy Z memperoleh penghargaan sebagai Rekaman Penyanyi Dangdut Terbaik di ajang yang baru pertama kali digelar yaitu Anugrah Dangdut TPI.

Kemudian di tahun 1998, Meggy Z meraih penghargaan dalam ajang yang sama atas lagu hits-nya berjudul “Benang Biru” merupakan Lagu Dangdut Terbaik, dan ia menerima gelar sebagai Penyanyi Favorit Pemirsa.

Pada tahun 2002 masih pada ajang Anugrah Dangdut TPI, Meggy Z mendapat penghargaan sebagai Penyanyi Pria Favorit melalui lagu berjudul “Permisi”.

Sebagai bintang sinetron, Meggy Z pernah berperan dalam film berjudul “Bulan Berkaca” (tayang di TPI), “Jadi Pocong” (tayang di Indosiar), dan “Dug – Dug Mong”. Sementara di layar lebar, ia pernah membintangi film berjudul “Asoy Geboy”.

          Akibat serangan jantung yang dideritanya, Meggy Z akhirnya wafat pada tanggal 21 Oktober 2009. Almarhum Meggy Z dikebumikan di TPU – Cilangkap.